Sponsor Ads Here
Searching...
Monday, March 12, 2018

Mengenal Tentang Sistem Pendukung Keputusan

March 12, 2018

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Hasan (2002) menjelaskan bahwa menurut James A.F Stoner, keputusan adalah pemilihan diantara alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian yaitu: ada pilihan atas dasar logika, ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih satu yang terbaik dan ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan tersebut makin mendekatkan pada tujuan tersebut.

Turban (2005) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai sebuah proses memilih tindakan (diantara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Turban (2005) menjelaskan bahwa konsep–konsep mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diungkapkan pertama kali pada awal 1970 oleh Scott Morton dengan istilah ”Management Decision System” yang merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model–model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur.

Berdasarkan penjelasan tersebut, suatu sistem pendukung keputusan merupakan suatu pelengkap dari seseorang atau insatansi dalam proses pengambilan keputusan. Dimana sistem ini tidak ditujukan untuk mengganti pengambil keputusan dalam pembuatan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggabungkan kemampuan komputer dalam pelayanan interaktif dengan pengolahan atau pemanipulasi data yang memanfaatkan model atau aturan penyelesaian yang tidak terstruktur.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan


Hasan (2002) menjelaskan bahwa suatu sistem pendukung keputusan memiliki tiga subsistem utama yaitu:

a. Subsistem Manajemen Basis Data
Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen basis data antara lain:
  1. Kemampuan untuk mengkombinasikanberbagai variasi data melalui pengambilan data dan ekstraksi data.
  2. Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara mudah dan cepat.
  3. Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logika sesuai dengan pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan pengurangan.
  4. Kemampuan untuk menangani data secara personil sehingga pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil.
  5. Kemampuan untuk mengelola berbagai variasi data.
b. Subsistem Manajemen Basis Model
Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model antara lain:
  1. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.
  2. Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model–model keputusan.
  3. Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen basis data (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan dan mengakses model).

c. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog
Fleksibelitas dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan interaksi antara sistem dan pemakai yang dinamakan subsistem dialog. Subsistem dialog dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu bahasa aksi (papan ketik, panel sentuh, joystick perintah suara dan sebagainya), bahasa tampilan (printer, layar tampilan, grafik, keluaran suara dan sebagainya) dan basis pengetahuan (kartu referensi, buku manual dan sebagainya).

Kombinasi dari kemampuan-kemampuan diatas terdiri dari apa yang disebut gaya dialog, misalnya meliputi pendekatan tanya dan jawab, bahasa perintah, menu dan mengisi tempat kosong. Kemampuan yang harus dimiliki SPK untuk mendukung dialog pemakai/sistem meliputi:
  1. Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog.
  2. Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan.
  3. Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran.
  4. Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai.

Baca juga artikel berikut:
Mengenal Tentang Sistem Pakar
Mengenal Tentang Model Analytical Hierarchy Process (AHP)