Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan suatu metode yang digunakan untuk merencanakan secara strategis suatu organisasi dari aspek sistem. Berikut ini adalah definisi-definisi umum yang berkaitan dengan EAP.
Arsitektur Enterprise
Arsitektur enterprise merupakan wujud kegiatan yang memungkinkan organisasi membangun fondasi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup organisasi serta untuk menghadapi tantangan bisnis pada saat ini dan masa yang akan datang.Arsitektur enterprise mengidentifikasi komponen utama dari suatu organisasi dan bagaimana komponen di dalam sistem berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bisnis yang didefinisikan. Komponen-komponen ini terdiri dari sumber daya manusia, proses bisnis, teknologi, financial dan sumber daya lainnya.
Arsitektur adalah seni atau praktek merancang dan membangun suatu struktur atau peta. Sedangkan menurut IEEE 2000, arsitektur merupakan prinsip organisasi dari suatu enterprise (atau sistem) yang meliputi komponen-komponen, hubungan satu sama lain, hubungan dengan lingkungan serta panduan pokok pada perancangan dan evolusinya. Enterprise adalah suatu organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk melaksanakan misinya.
Definisi dari Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture) antara lain sebagai berikut:
- Enterprise Architecture adalah sebuah pendefinisian sistem bisnis dengan lingkungan bisnis yang seharusnya dan dapat juga berupa rancangan untuk mengelola dan mengoperasikan setiap komponen bisnis (misalnya: kebijakan, operasional, infrastruktur dan informasi).
- Enterprise Architecture adalah suatu enterprise-wide, mengintegrasikan kerangka kerja yang menyertakan: arsitektur bisnis (strategi, pengaturan, organisasi, proses); arsitektur data/informasi; arsitektur alokasi (sistem) dan arsitektur teknologi.
- Enterprise Architecture adalah sebuah mekanisme untuk memastikan sumber daya teknologi informasi suatu organisasi dapat sejalan dengan strategi dari organisasi tersebut.
- Deskripsi dari misi para stakeholder yang terdiri dari informasi, fungsi, lokasi, organisasi dan parameter pelaksanaan. Arsitektur enterprise menggambarkan rencana untuk pembangunan sebuah sistem atau kumpulan sistem.
- Arsitektur enterprise merupakan suatu pendekatan logis, yang komprehensif dan holistic untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama-sama meliputi suatu infrastruktur manajemen informasi/teknologi informasi. Arsitektur enterprise memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur data (informasi), arsitektur teknologi dan arsitektur aplikasi.
A. Ruang lingkup
- Level organisasi (perusahaan,divisi dan sebagainya)
- Level abstraksi (sistem)
- Misi (kebijakan, operasional, infrastruktur dan informasi)
- Sumber daya organisasi
- Keterhubungan (relationship dengan stake holder organisasi)
D. Kemampuan staf dan fungsionalnya
E. Lingkungan sistem
- Komponen (hardware, software, brainware)
- Penghubung/interface (media penghubung)
- Prinsip-prinsip organisasi
Selain itu istilah arsitektur enterprise meliputi fasilitas fisik, layanan dan manajemen yang mendukung semua sumber daya informasi di suatu organisasi yang diharapkan dapat meningkatkan pengembalian investasi, serta menciptakan suatu framework untuk pengambilan keputusan masa kini dan mendatang.
Metodologi Arsitektur Enterprise
Metodologi adalah kumpulan metode untuk menguraikan bagaimana suatu kumpulan aktivitas dilaksanakan. Umumnya metodologi terdiri dari prosedur, teknik dan disiplin tertentu. Dalam beberapa dekade terakhir metodologi untuk menyusun rencana arsitektur enterprise masih kurang, pendekatan yang dibuat hanyalah mencakup aspek data (informasi) atau proses (bisnis), tidak mencakup aspek lain dari arsitektur enterpsrise yaitu arsitektur teknologi dan aplikasi.
Untuk menentukan ruang lingkup, batasan dan content suatu arsitektur enterprise dapat menggunakan suatu framework. Framework adalah suatu struktur logis yang dapat diperluas untuk menggolongkan dan mengorganisasikan satu set konsep, metode, teknologi dan perubahan pada suatu perancangan atau proses pengolahan.
Beberapa framework yang popular diantaranya adalah model Zachman, model Gartner Group dan model Index. Setiap model framework mendefinisikan entitas-entitas arsitektur ke dalam baris-baris dan atribut untuk setiap entitas ke dalam kolom-kolom.
Salah satu pendekatan yang mencakup seluruh komponen arsitektur enterprise adalah metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP) yang mempunyai beberapa tahapan kegiatan yang dikelompokkan ke dalam empat lapisan. EAP menggunakan model framework Zachman dan mengadopsi perencanaan sistem informasi tradisional seperti Business System Planning (BSP).
Enterprise Architecture Planning (EAP)
Enterprise Architecture Planning selanjutnya disebut EAP, merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. Menurut Steven H. Spewak, Enterprise Architecture Planning atau EAP adalah suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian isi sistem informasi dan organisasi.
Pada dasarnya EAP bukan merancang bisnis dan arsitekturnya, tetapi mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitekturnya. Dalam EAP, arsitektur menjelaskan mengenai data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Untuk hal tersebut tadi, Steven H Spewak menyatakan bahwa pemakaian istilah arsitektur terdiri dari arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Arsitektur disini dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau model.
Seluruh arsitektur tersebut, dibutuhkan untuk mendukung bisnis yang diselenggarakan oleh enterprise. Kata "mendefinisikan" menurut pengertian Spewak adalah mendefinisikan bisnis dan mendefinisikan arsitektur. Jadi EAP bukan suatu perancangan tetapi pendefinisian. Sedangkan kata "rencana" secara umum adalah membicarakan tentang definisi arsitektur apa yang dibutuhkan, dukungan diartikan sebagai kapan arsitektur tersebut akan diimplentasikan.
Komponen dari metodologi EAP menurut Spewak menggunakan dasar dua lapisan (layer) dari kerangka kerja John Zachman yaitu tahap tinjauan Ballpark dan tinjauan Owner’s. Hasil EAP adalah cetak biru tingkat tinggi untuk data, aplikasi dan teknologi untuk keseluruhan enterprise yang akan digunakan pada proses perancangan dan penerapan selanjutnya.
Struktur EAP ditunjukkan dalam suatu gambaran komponen yang dikelompokkan menjadi empat lapisan (layer) seperti pada gambar. Masing-masing blok merepresentasikan suatu tahap proses yang berfokus pada bagaimana cara mendefinisikan arsitektur terpadu dan rencana pengembangannya.
Setiap lapisan juga mencerminkan urutan dan cara kegiatan dilakukan. Penjelasan komponen EAP pada gambar adalah sebagai berikut:
1. Lapisan 1 (Posisi memulainya)
Inisiasi perencanaan: mempersiapkan pelaksanaan proyek EAP (seperti: membuat
rencana kerja, memastikan komitmen manajemen dan lain-lain).
2. Lapisan 2 (Posisi sekarang)
- Pemodelan bisnis: menghimpun pengetahuan mengenai bisnis dan informasi yang digunakan dalam melangsungkan bisnis.
- Sistem dan teknologi saat ini: menentukan sistem dan teknologi yang ada saat ini sebagai dasar untuk rencana migrasi jangka panjang.
- Arsitektur data: menentukan jenis data utama yang dibutuhkan untuk melangsungkan bisnis.
- Arsitektur aplikasi: menentukan jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis.
- Arsitektur teknologi: menentukan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan untuk aplikasi yang mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Tanda panah pada layer ini memiliki arti bahwa ketiga arsitektur ini ditentukan secara berurutan dimulai dari arsitektur data, kemudian arsitektur aplikasi dan terakhir arsitektur teknologi.
Rencana penerapan: menentukan tahapan penerapan aplikasi, jadwal penerapan, dan mengajukan jalur yang jelas untuk bermigrasi dari posisi saat ini ke posisi yang diinginkan di masa mendatang.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan EAP adalah:
1. Manfaat yang seharusnya diperoleh sebagai hasil langsung dari EAP. Beberapa manfaat yang dimaksud ini misalnya:
- Fokus ke penggunaan strategis dari teknologi untuk mengelola data sebagai aset.
- Proses dokumentasi meningkatkan pemahaman mengenai bisnis.
- Integrasi sistem saat ini dengan sistem baru.
- Mengurangi biaya pemasukan data
- End user memiliki akses langsung ke shared data.
- Mempermudah evaluasi dan pemilihan paket perangkat lunak dari vendor.
Baca Juga :
Lapisan 1 (Planning Initiation) Enterprise Architecture Planning (EAP)
Lapisan 2 (Business Modeling, Current Systems & Technology) Enterprise Architecture Planning (EAP)
Lapisan 3 (Data, Application & Technology Architecture) Enterprise Architecture Planning (EAP)
Lapisan 4 (Implementation/Migration Plan) Enterprise Architecture Planning (EAP)